Jangan katakan suatu hal adalah sulit sebelum Anda pernah mencobanya sendiri! Hal tersebut berlaku pula untuk dunia yang satu praktikkan, maka kami yakinkan Anda akan bisa menguasai dunia yang satu ini.
Music Digital Recording (MDR) adalah sebuah teknik sistem rekaman musik secara digital dengan mempergunakan alat-alat digital, yang akhir-akhir ini telah banyak beredar seiring dengan berkembangnya teknologi komputerisasi itu sendiri.
Karena seperti kita ketahui, Anda bisa memanfaatkan banyak hal dengan menggunakan bantuan komputer mulai dari hal-hal yang sederhana atau bahkan hingga hal-hal yang rumit sekalipun, dan ini berlaku pula halnya dengan MDR. Karena jika Anda benar-benar memahami dan memiliki dasar yang cukup mengenai sistem komputer, maka Anda akan cukup mudah untuk memahami bagaimana sebuah sistem komputer dapat membantu dalam memudahkan hidup Anda.
Untuk bahasan kali ini, janganlah Anda membayangkan musik digital hanya sebatas pada alat-alat digital yang ada seperti automated mixing controler, digital-analog converter, dan alat-alat hebat lainnya. Bayangkanlah terlebih dahulu bila Anda hanya memiliki sebuah komputer, sound card yang memadai, speaker yang memungkinkan untuk menangkap semua sinyal dengan cukup baik, beberapa alat musik yang biasa Anda kenal, seperti gitar, keyboard, microphone, dan lain-lain serta yang terakhir adalah software audio yang nantinya akan Anda pergunakan.
Tentunya jika Anda ingin agar hasil akhir yang Anda peroleh baik adanya, maka plug-ins adalah hal yang sangat diperlukan dalam editing nantinya. Walaupun memang nantinya ada hal-hal lain yang juga perlu Anda ketahui, seperti pengetahuan akan perbedaan sinyal frekuensi dan pengetahuan akan musik itu sendiri. Tetapi setidaknya, Anda bisa mempergunakan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk pertama-tama, Anda cukup membayangkan hal tersebut dahulu. Baru nantinya jika Anda ingin melakukan penambahan-penambahan tertentu, baik dari spesifikasi hardware maupun software, Anda telah mengetahui dasar dalam membuat MDR itu sendiri.
Jadi, dalam artikel “Feature” kali ini yang memang secara sengaja kami buat secara bersambung ini, diharapkan dapat membantu Anda dengan lebih mudah dalam memahami dan mempraktikkan keingintahuan Anda tentang MDR. Jadi sekali lagi, perhatikan, pelajari, dan praktikkan apa yang kami coba berikan kepada Anda kali ini!
Karena seperti kita ketahui, Anda bisa memanfaatkan banyak hal dengan menggunakan bantuan komputer mulai dari hal-hal yang sederhana atau bahkan hingga hal-hal yang rumit sekalipun, dan ini berlaku pula halnya dengan MDR. Karena jika Anda benar-benar memahami dan memiliki dasar yang cukup mengenai sistem komputer, maka Anda akan cukup mudah untuk memahami bagaimana sebuah sistem komputer dapat membantu dalam memudahkan hidup Anda.
Untuk bahasan kali ini, janganlah Anda membayangkan musik digital hanya sebatas pada alat-alat digital yang ada seperti automated mixing controler, digital-analog converter, dan alat-alat hebat lainnya. Bayangkanlah terlebih dahulu bila Anda hanya memiliki sebuah komputer, sound card yang memadai, speaker yang memungkinkan untuk menangkap semua sinyal dengan cukup baik, beberapa alat musik yang biasa Anda kenal, seperti gitar, keyboard, microphone, dan lain-lain serta yang terakhir adalah software audio yang nantinya akan Anda pergunakan.
Tentunya jika Anda ingin agar hasil akhir yang Anda peroleh baik adanya, maka plug-ins adalah hal yang sangat diperlukan dalam editing nantinya. Walaupun memang nantinya ada hal-hal lain yang juga perlu Anda ketahui, seperti pengetahuan akan perbedaan sinyal frekuensi dan pengetahuan akan musik itu sendiri. Tetapi setidaknya, Anda bisa mempergunakan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk pertama-tama, Anda cukup membayangkan hal tersebut dahulu. Baru nantinya jika Anda ingin melakukan penambahan-penambahan tertentu, baik dari spesifikasi hardware maupun software, Anda telah mengetahui dasar dalam membuat MDR itu sendiri.
Jadi, dalam artikel “Feature” kali ini yang memang secara sengaja kami buat secara bersambung ini, diharapkan dapat membantu Anda dengan lebih mudah dalam memahami dan mempraktikkan keingintahuan Anda tentang MDR. Jadi sekali lagi, perhatikan, pelajari, dan praktikkan apa yang kami coba berikan kepada Anda kali ini!
Sistem Hardware Komputer
Untuk bisa melakukan semua hal yang berhubungan dengan MDR, setidaknya Anda harus memiliki sebuah komputer sistem dengan spesifikasi yang cukup aman untuk dapat meng-handle proses-proses yang nantinya akan dilakukan.
Kami sarankan Anda untuk memiliki sebuah sistem komputer dengan spesifikasi: operating system Windows XP, processor 1,2 GHz, memory 512 MB, kapasitas harddisk 20 GB, monitor dengan resolusi 1280x960, 24-bit color, 48 x CD Writer, sebuah sound card 16-bit (akan dijelaskan lebih jauh pada bagian soundcard—red), dan juga speaker tipe flat yang cukup bisa menangkap signal audio yang dihasilkan.
Kesemua itu adalah spesifikasi standar, di mana jika Anda memiliki spesifikasi tersebut Anda sudah bisa menjalankan proses MDR dengan cukup baik. Tetapi tentunya, tidak ada salahnya jika Anda ingin menyediakan spesifikasi komputer yang jauh lebih baik dari apa yang kami berikan di atas.
Untuk bisa melakukan semua hal yang berhubungan dengan MDR, setidaknya Anda harus memiliki sebuah komputer sistem dengan spesifikasi yang cukup aman untuk dapat meng-handle proses-proses yang nantinya akan dilakukan.
Kami sarankan Anda untuk memiliki sebuah sistem komputer dengan spesifikasi: operating system Windows XP, processor 1,2 GHz, memory 512 MB, kapasitas harddisk 20 GB, monitor dengan resolusi 1280x960, 24-bit color, 48 x CD Writer, sebuah sound card 16-bit (akan dijelaskan lebih jauh pada bagian soundcard—red), dan juga speaker tipe flat yang cukup bisa menangkap signal audio yang dihasilkan.
Kesemua itu adalah spesifikasi standar, di mana jika Anda memiliki spesifikasi tersebut Anda sudah bisa menjalankan proses MDR dengan cukup baik. Tetapi tentunya, tidak ada salahnya jika Anda ingin menyediakan spesifikasi komputer yang jauh lebih baik dari apa yang kami berikan di atas.
Sound Card
Biasanya, ada kriteria-kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh pengguna komputer dalam memilih sound card yang akan digunakan, di mana hal tersebut tergantung pada pemilihan software yang nantinya akan digunakan. Kembali lagi pada software audio developer dan produsen sound card itu sendiri, sebaik apa kompatibilitas sound card dengan software itu sendiri.
Hal tersebut nantinya akan berpengaruh juga pada driver sound card yang disediakan (ASIO atau WMA driver). Kegunaan driver tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada kualitas recording yang dihasilkan serta tingkat kompatibilitas antara hardware dan software.
Mengapa kami menyarankan Anda memilih sound card dengan bit depth sebesar16-bit? Akan kami coba jelaskan, hingga saat ini industri musik telah mendefinisikan sebuah sistem dengan 65.536 value berbeda, yang bertugas untuk mendefinisikan setiap amplitude yang berbeda dari bentuk audio data. Oleh karenanya, komputer memerlukan minimal 2 bytes (16-bit) untuk dapat menyimpan setiap sampel suara. Hal tersebut berhubungan dengan proses sampling dan resolusi sampling itu sendiri ( 216 = 65.536). Sehingga sangat wajar apabila Anda memerlukan sebuah sound card yang memiliki spesifikasi 16 bit sound card. Agar Anda dapat menyimpan semua sampling suara dengan sempurna. Oleh karena itu, kami menyarankan Anda untuk setidaknya memilih sound card dengan kemampuan bit depth sebesar 16-bit.
Berikut ini ada beberapa nama produsen sound card yang dapat Anda pilih, di antaranya Creative Labs, Digidesign, M-Audio, Tascam, Motu, Yamaha, dan masih banyak lagi lainnya. Tetapi untuk lebih jelas tipe apa saja yang dapat Anda pergunakan, mungkin Anda bisa melakukan cek ulang di situs resmi mereka masing-masing.
Biasanya, ada kriteria-kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh pengguna komputer dalam memilih sound card yang akan digunakan, di mana hal tersebut tergantung pada pemilihan software yang nantinya akan digunakan. Kembali lagi pada software audio developer dan produsen sound card itu sendiri, sebaik apa kompatibilitas sound card dengan software itu sendiri.
Hal tersebut nantinya akan berpengaruh juga pada driver sound card yang disediakan (ASIO atau WMA driver). Kegunaan driver tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada kualitas recording yang dihasilkan serta tingkat kompatibilitas antara hardware dan software.
Mengapa kami menyarankan Anda memilih sound card dengan bit depth sebesar16-bit? Akan kami coba jelaskan, hingga saat ini industri musik telah mendefinisikan sebuah sistem dengan 65.536 value berbeda, yang bertugas untuk mendefinisikan setiap amplitude yang berbeda dari bentuk audio data. Oleh karenanya, komputer memerlukan minimal 2 bytes (16-bit) untuk dapat menyimpan setiap sampel suara. Hal tersebut berhubungan dengan proses sampling dan resolusi sampling itu sendiri ( 216 = 65.536). Sehingga sangat wajar apabila Anda memerlukan sebuah sound card yang memiliki spesifikasi 16 bit sound card. Agar Anda dapat menyimpan semua sampling suara dengan sempurna. Oleh karena itu, kami menyarankan Anda untuk setidaknya memilih sound card dengan kemampuan bit depth sebesar 16-bit.
Berikut ini ada beberapa nama produsen sound card yang dapat Anda pilih, di antaranya Creative Labs, Digidesign, M-Audio, Tascam, Motu, Yamaha, dan masih banyak lagi lainnya. Tetapi untuk lebih jelas tipe apa saja yang dapat Anda pergunakan, mungkin Anda bisa melakukan cek ulang di situs resmi mereka masing-masing.
Cabling (Teknik Kabel)
Kabel audio dan MIDI adalah hal yang juga sangat berpengaruh pada saat melakukan proses recording nantinya. Mengapa penting? Karena jika kabel yang Anda pergunakan memiliki resistansi yang cukup tinggi dan memiliki tingkat noise yang cukup besar, maka nantinya hasil perekaman pun akan kurang maksimal. Dan pastikan bahwa antara slot input dan jack input kabel memiliki tipe yang sama, jangan sampai Anda nyambungkan tipe jack stereo ke dalam slot mono, atau sebaliknya.
Kabel MIDI atau yang disebut MIDI Connector juga nantinya mungkin akan Anda perlukan, apabila nantinya Anda melakukan MDR dengan menggunakan bantuan keyboard dari luar tetapi ingin melakukan input melalui MIDI recording (akan dibahas pada edisi berikutnya).
Kabel audio dan MIDI adalah hal yang juga sangat berpengaruh pada saat melakukan proses recording nantinya. Mengapa penting? Karena jika kabel yang Anda pergunakan memiliki resistansi yang cukup tinggi dan memiliki tingkat noise yang cukup besar, maka nantinya hasil perekaman pun akan kurang maksimal. Dan pastikan bahwa antara slot input dan jack input kabel memiliki tipe yang sama, jangan sampai Anda nyambungkan tipe jack stereo ke dalam slot mono, atau sebaliknya.
Kabel MIDI atau yang disebut MIDI Connector juga nantinya mungkin akan Anda perlukan, apabila nantinya Anda melakukan MDR dengan menggunakan bantuan keyboard dari luar tetapi ingin melakukan input melalui MIDI recording (akan dibahas pada edisi berikutnya).
Speaker
Kami sarankan Anda menggunakan sebuah speaker yang berkarakteristik flat (tanpa eq/amplifier), karena speaker adalah sebuah alat yang berguna bagi kepentingan monitoring hasil rekaman. Baik tidaknya suara rekaman yang dihasilkan juga bergantung kepada pemilihan speaker itu sendiri. Jangan sampai Anda tertipu hanya karena speaker tersebut memiliki kemampuan 5.1 speaker tetapi signal yang dapat dikeluarkan tidak maksimal atau bisa dibilang tidak murni. Karena akan sangat percuma jika Anda sudah memiliki sound card dengan bit depth 16-bit, di mana kapasitas signal yang mampu dikeluarkan adalah mencapai 48 KHz, Music Digital Recording (MDR) adalah sebuah teknik sistem rekaman musik secara digital dengan mempergunakan alat-alat digital, yang akhir-akhir ini telah banyak beredar seiring dengan berkembangnya teknologi komputerisasi itu sendiri.
Karena seperti kita ketahui, Anda bisa memanfaatkan banyak hal dengan menggunakan bantuan komputer mulai dari hal-hal yang sederhana atau bahkan hingga hal-hal yang rumit sekalipun, dan ini berlaku pula halnya dengan MDR. Karena jika Anda benar-benar memahami dan memiliki dasar yang cukup mengenai sistem komputer, maka Anda akan cukup mudah untuk memahami bagaimana sebuah sistem komputer dapat membantu dalam memudahkan hidup Anda.
Untuk bahasan kali ini, janganlah Anda membayangkan musik digital hanya sebatas pada alat-alat digital yang ada seperti automated mixing controler, digital-analog converter, dan alat-alat hebat lainnya. Bayangkanlah terlebih dahulu bila Anda hanya memiliki sebuah komputer, sound card yang memadai, speaker yang memungkinkan untuk menangkap semua sinyal dengan cukup baik, beberapa alat musik yang biasa Anda kenal, seperti gitar, keyboard, microphone, dan lain-lain serta yang terakhir adalah software audio yang nantinya akan Anda pergunakan.
Tentunya jika Anda ingin agar hasil akhir yang Anda peroleh baik adanya, maka plug-ins adalah hal yang sangat diperlukan dalam editing nantinya. Walaupun memang nantinya ada hal-hal lain yang juga perlu Anda ketahui, seperti pengetahuan akan perbedaan sinyal frekuensi dan pengetahuan akan musik itu sendiri. Tetapi setidaknya, Anda bisa mempergunakan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk pertama-tama, Anda cukup membayangkan hal tersebut dahulu. Baru nantinya jika Anda ingin melakukan penambahan-penambahan tertentu, baik dari spesifikasi hardware maupun software, Anda telah mengetahui dasar dalam membuat MDR itu sendiri.
Jadi, dalam artikel “Feature” kali ini yang memang secara sengaja kami buat secara bersambung ini, diharapkan dapat membantu Anda dengan lebih mudah dalam memahami dan mempraktikkan keingintahuan Anda tentang MDR. Jadi sekali lagi, perhatikan, pelajari, dan praktikkan apa yang kami coba berikan kepada Anda kali ini!
Kami sarankan Anda menggunakan sebuah speaker yang berkarakteristik flat (tanpa eq/amplifier), karena speaker adalah sebuah alat yang berguna bagi kepentingan monitoring hasil rekaman. Baik tidaknya suara rekaman yang dihasilkan juga bergantung kepada pemilihan speaker itu sendiri. Jangan sampai Anda tertipu hanya karena speaker tersebut memiliki kemampuan 5.1 speaker tetapi signal yang dapat dikeluarkan tidak maksimal atau bisa dibilang tidak murni. Karena akan sangat percuma jika Anda sudah memiliki sound card dengan bit depth 16-bit, di mana kapasitas signal yang mampu dikeluarkan adalah mencapai 48 KHz, Music Digital Recording (MDR) adalah sebuah teknik sistem rekaman musik secara digital dengan mempergunakan alat-alat digital, yang akhir-akhir ini telah banyak beredar seiring dengan berkembangnya teknologi komputerisasi itu sendiri.
Karena seperti kita ketahui, Anda bisa memanfaatkan banyak hal dengan menggunakan bantuan komputer mulai dari hal-hal yang sederhana atau bahkan hingga hal-hal yang rumit sekalipun, dan ini berlaku pula halnya dengan MDR. Karena jika Anda benar-benar memahami dan memiliki dasar yang cukup mengenai sistem komputer, maka Anda akan cukup mudah untuk memahami bagaimana sebuah sistem komputer dapat membantu dalam memudahkan hidup Anda.
Untuk bahasan kali ini, janganlah Anda membayangkan musik digital hanya sebatas pada alat-alat digital yang ada seperti automated mixing controler, digital-analog converter, dan alat-alat hebat lainnya. Bayangkanlah terlebih dahulu bila Anda hanya memiliki sebuah komputer, sound card yang memadai, speaker yang memungkinkan untuk menangkap semua sinyal dengan cukup baik, beberapa alat musik yang biasa Anda kenal, seperti gitar, keyboard, microphone, dan lain-lain serta yang terakhir adalah software audio yang nantinya akan Anda pergunakan.
Tentunya jika Anda ingin agar hasil akhir yang Anda peroleh baik adanya, maka plug-ins adalah hal yang sangat diperlukan dalam editing nantinya. Walaupun memang nantinya ada hal-hal lain yang juga perlu Anda ketahui, seperti pengetahuan akan perbedaan sinyal frekuensi dan pengetahuan akan musik itu sendiri. Tetapi setidaknya, Anda bisa mempergunakan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk pertama-tama, Anda cukup membayangkan hal tersebut dahulu. Baru nantinya jika Anda ingin melakukan penambahan-penambahan tertentu, baik dari spesifikasi hardware maupun software, Anda telah mengetahui dasar dalam membuat MDR itu sendiri.
Jadi, dalam artikel “Feature” kali ini yang memang secara sengaja kami buat secara bersambung ini, diharapkan dapat membantu Anda dengan lebih mudah dalam memahami dan mempraktikkan keingintahuan Anda tentang MDR. Jadi sekali lagi, perhatikan, pelajari, dan praktikkan apa yang kami coba berikan kepada Anda kali ini!
Pemilihan Software
Ada beberapa software yang dapat Anda pergunakan untuk dapat melakukan MDR, mulai dari Cubase, Logic Audio, SONAR, dan masih banyak lagi lainnya. Setiap software memiliki karakteristik tersendiri. Hal tersebut akan dapat dilihat pada saat Anda menggunakan bermacam-macam plug-ins pada satu macam software, karena ada beberapa software yang dapat menggunakan plug-ins produksi developer software lainnya. Tetapi, ada pula plug-ins yang tidak maksimal ketika digunakan oleh software yang diproduksi oleh produsen yang berbeda.
Ada beberapa software yang dapat Anda pergunakan untuk dapat melakukan MDR, mulai dari Cubase, Logic Audio, SONAR, dan masih banyak lagi lainnya. Setiap software memiliki karakteristik tersendiri. Hal tersebut akan dapat dilihat pada saat Anda menggunakan bermacam-macam plug-ins pada satu macam software, karena ada beberapa software yang dapat menggunakan plug-ins produksi developer software lainnya. Tetapi, ada pula plug-ins yang tidak maksimal ketika digunakan oleh software yang diproduksi oleh produsen yang berbeda.
SONAR 3
Pada edisi kali ini, kami akan berusaha untuk menggunakan aplikasi SONAR 3 dalam melakukan proses MDR. Walaupun seperti telah dijelaskan tadi, Anda bisa mencoba bermacam-macam software audio yang ada, bahkan Anda bisa secara bersamaan menggunakan dua atau lebih software untuk membuat satu buah lagu.
Kami memilih SONAR 3 karena bisa dibilang aplikasi tersebut tidak terlalu rumit dan dapat meng-handle, baik itu MIDI maupun audio dengan cukup baik. Sebelumnya SONAR lebih dikenal dengan nama Cakewalk diproduksi oleh Twelve Tone Systems, Inc., di mana Anda bisa dengan lebih jelas masuk ke www.cakewalk.com untuk mendapat informasi yang lebih lengkap mengenai SONAR.
Pada edisi kali ini, kami akan berusaha untuk menggunakan aplikasi SONAR 3 dalam melakukan proses MDR. Walaupun seperti telah dijelaskan tadi, Anda bisa mencoba bermacam-macam software audio yang ada, bahkan Anda bisa secara bersamaan menggunakan dua atau lebih software untuk membuat satu buah lagu.
Kami memilih SONAR 3 karena bisa dibilang aplikasi tersebut tidak terlalu rumit dan dapat meng-handle, baik itu MIDI maupun audio dengan cukup baik. Sebelumnya SONAR lebih dikenal dengan nama Cakewalk diproduksi oleh Twelve Tone Systems, Inc., di mana Anda bisa dengan lebih jelas masuk ke www.cakewalk.com untuk mendapat informasi yang lebih lengkap mengenai SONAR.
Setting Awal
Ketika Anda membuka aplikasi tersebut, maka akan muncul sebuah project secara otomatis. Pada project tersebut terdapat dua buah track audio dan dua buah track MIDI. Anda bisa melakukan penambahan jumlah track tersebut dengan cara masuk pada Insert|Audio Track atau Insert|Midi Track.
Sebagai langkah awal, mulailah dengan mengatur lokasi penyimpanan data audio Anda dengan cara masuk pada bagian Option|Global dan pilih pada bagian Audio Data, dan tentukan di mana Anda ingin menyimpan data audio Anda pada kotak Global Audio Folder, kemudian klik OK.
Setelah itu, masuk pada bagian quarter-note menjadi 480, kemudian masuk pada Option|Project|Metronome hilangkan tanda tick di bagian recording dan Accent First beat, untuk menghindari suara yang tidak diinginkan nantinya.
Kemudian setting terakhir adalah klik pada bagian Option|Instruments, dan pada bagian Output/Channel pilihlah SB Audigy w Synth [D000]/10, dan pada bagian Uses Instrument pilihlah Roland GS Drumset atau bisa juga Yamaha XG Drum Kits, klik OK. Maksud dari hal tersebut adalah agar nantinya ketika ingin mencari suara drum, Anda tinggal memilih Channel 10. Maka secara otomatis SONAR akan membuat track MIDI tersebut mengeluarkan suara Drum. Tetapi untuk suara alat masuk lainnya, Anda bisa melakukan penyetingan per project. Karena jika Anda melakukan setting seperti tadi, maka setiap Anda membuka project baru, Channel 10 tetap saja akan mengeluarkan suara drums.
Sekarang Anda telah siap untuk memulai melakukan proses rekaman, tinggal tentukan berapa banyak track MIDI yang diinginkan dan berapa banyak track audio yang diperlukan. Untuk track audio pastikan terlebih dahulu, apakah stereo ataukah mono. Hal tersebut tentunya juga disesuaikan dengan cabling yang telah dijelaskan sebelumnya tadi.
Untuk edisi selanjutnya, kami akan mencoba memberikan contoh untuk membuat satu aransemen agu dengan beberapa track MIDI dan track audio. Jadi, tunggu edisi berikutnya!
Ketika Anda membuka aplikasi tersebut, maka akan muncul sebuah project secara otomatis. Pada project tersebut terdapat dua buah track audio dan dua buah track MIDI. Anda bisa melakukan penambahan jumlah track tersebut dengan cara masuk pada Insert|Audio Track atau Insert|Midi Track.
Sebagai langkah awal, mulailah dengan mengatur lokasi penyimpanan data audio Anda dengan cara masuk pada bagian Option|Global dan pilih pada bagian Audio Data, dan tentukan di mana Anda ingin menyimpan data audio Anda pada kotak Global Audio Folder, kemudian klik OK.
Setelah itu, masuk pada bagian quarter-note menjadi 480, kemudian masuk pada Option|Project|Metronome hilangkan tanda tick di bagian recording dan Accent First beat, untuk menghindari suara yang tidak diinginkan nantinya.
Kemudian setting terakhir adalah klik pada bagian Option|Instruments, dan pada bagian Output/Channel pilihlah SB Audigy w Synth [D000]/10, dan pada bagian Uses Instrument pilihlah Roland GS Drumset atau bisa juga Yamaha XG Drum Kits, klik OK. Maksud dari hal tersebut adalah agar nantinya ketika ingin mencari suara drum, Anda tinggal memilih Channel 10. Maka secara otomatis SONAR akan membuat track MIDI tersebut mengeluarkan suara Drum. Tetapi untuk suara alat masuk lainnya, Anda bisa melakukan penyetingan per project. Karena jika Anda melakukan setting seperti tadi, maka setiap Anda membuka project baru, Channel 10 tetap saja akan mengeluarkan suara drums.
Sekarang Anda telah siap untuk memulai melakukan proses rekaman, tinggal tentukan berapa banyak track MIDI yang diinginkan dan berapa banyak track audio yang diperlukan. Untuk track audio pastikan terlebih dahulu, apakah stereo ataukah mono. Hal tersebut tentunya juga disesuaikan dengan cabling yang telah dijelaskan sebelumnya tadi.
Untuk edisi selanjutnya, kami akan mencoba memberikan contoh untuk membuat satu aransemen agu dengan beberapa track MIDI dan track audio. Jadi, tunggu edisi berikutnya!